Google Play
  • Tim Yulo
  • 02 Juni 2025

Secondhand vs. Thrift Shop: Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Worth It?

Dalam dunia barang bekas, sering kali dua istilah ini membingungkan: secondhand dan thrift shop. Meski kedengarannya mirip, kedua istilah ini sebenarnya punya makna yang berbeda. Artikel ini membahas lebih dalam apa itu secondhand, apa itu thrift shop.

Tren belanja barang bekas kini sedang naik daun, terutama di kalangan anak muda yang peduli pada lingkungan, keunikan gaya, dan tentu saja, kondisi dompet. Ada sensasi tersendiri saat berhasil menemukan barang incaran dengan harga miring—apalagi jika itu adalah barang branded atau langka. Tapi dalam dunia barang bekas, sering kali dua istilah ini membingungkan: secondhand dan thrift shop.

Meski kedengarannya mirip, kedua istilah ini sebenarnya punya makna yang berbeda. Nah, supaya kamu nggak salah saat belanja atau menjual barang bekas, yuk bahas lebih dalam apa itu secondhand, apa itu thrift shop, serta mana yang lebih worth it buat kamu pilih.

Apa Itu Barang Secondhand?

Secondhand berarti barang bekas pakai dari tangan pertama atau kedua. Barang ini sebelumnya dimiliki oleh seseorang, kemudian dijual kembali karena berbagai alasan—mulai dari ingin upgrade, sudah tidak dipakai, atau sekadar butuh uang tambahan. Barang secondhand bisa berupa pakaian, gadget, buku, tas, sepatu, bahkan furnitur.

Ciri khas dari barang secondhand adalah kamu biasanya tahu siapa pemilik sebelumnya dan bagaimana kondisi barang tersebut digunakan. Misalnya, kamu beli kamera DSLR bekas dari teman yang kamu kenal, dan dia bisa menjelaskan bahwa kameranya hanya dipakai saat traveling. Atau kamu beli tas preloved dari akun Instagram milik individu yang menjelaskan bahwa tas itu hanya dipakai dua kali. Semua informasi ini membantu kamu merasa lebih yakin dengan barang yang dibeli.

Barang secondhand juga sering dijual secara personal. Biasanya lewat Instagram Story, grup Facebook, marketplace, atau bahkan obrolan pribadi. Harga barang secondhand bisa lebih fleksibel karena kamu bisa langsung nego dengan si pemilik. Plus, ada peluang besar dapat barang berkualitas tinggi dengan harga yang jauh lebih rendah dibanding beli baru.

Apa Itu Thrift Shop?

Thrift shop adalah toko yang menjual barang bekas, terutama pakaian dan aksesori, dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Di Indonesia, istilah "thrift shop" atau "toko thrift" biasanya merujuk pada tempat-tempat seperti pasar loak, bazar pakaian, atau toko online yang khusus menjual barang hasil thrifting.

Barang yang dijual di thrift shop biasanya berasal dari donasi, pembelian borongan, atau impor pakaian bekas dari luar negeri (seperti Korea, Jepang, atau Eropa). Karena itu, identitas pemilik sebelumnya tidak diketahui. Barangnya juga bisa sangat beragam—mulai dari branded hingga lokal, dari model lama sampai vintage yang unik.

Biasanya, thrift shop memiliki stok dalam jumlah besar dan dijual secara massal, entah di toko fisik, lapak kaki lima, maupun online store. Ada yang menjual barang secara acak dengan harga kiloan, ada juga yang mengkurasi item tertentu dan menjualnya satuan dengan harga yang sudah ditentukan.

Salah satu keunggulan thrift shop adalah keseruannya. Banyak orang merasa belanja di thrift shop itu seperti "berburu harta karun" karena kamu nggak pernah tahu barang apa yang akan kamu temukan. Tapi di sisi lain, kamu juga harus lebih teliti karena tidak semua barang thrift berada dalam kondisi prima.

Apa Beda Secondhand dan Thrift Shop?

Secara garis besar, perbedaan utama antara secondhand dan thrift shop ada pada asal-usul barang dan cara penjualannya. Barang secondhand biasanya dijual langsung oleh pemiliknya, jadi kamu bisa tahu sejarah pemakaian barang tersebut. Sedangkan barang di thrift shop sering kali berasal dari sumber yang tidak diketahui dan dijual oleh pihak ketiga.

Secondhand juga mencakup lebih banyak kategori barang—bukan hanya fashion. Kamu bisa menemukan elektronik, buku, atau bahkan peralatan rumah tangga yang masih sangat layak pakai. Sedangkan thrift shop, terutama di Indonesia, lebih identik dengan pakaian, sepatu, dan aksesori.

Soal harga, kedua jenis barang bekas ini sama-sama terjangkau. Tapi harga barang secondhand cenderung bisa dinegosiasikan karena kamu bertransaksi langsung dengan pemiliknya. Sementara thrift shop umumnya sudah mematok harga tetap, meski tetap lebih murah dari harga baru di pasaran.

Jadi, Mana yang Lebih Worth It?

Jawabannya tergantung kebutuhan dan preferensimu. Jika kamu mencari barang dengan kondisi terjamin dan bisa mengetahui riwayat pemakaiannya, secondhand lebih ideal. Terutama untuk barang elektronik, gadget, atau produk fashion branded—karena kamu bisa tanya langsung ke pemilik sebelumnya soal minus atau perawatan.

Tapi apabila kamu suka berburu barang unik dengan harga super hemat, thrift shop bisa jadi surga. Apalagi kalau kamu jago mix and match outfit dan suka gaya vintage atau streetwear. Belanja di thrift shop juga bisa jadi kegiatan seru bareng teman, sekaligus membantu mengurangi limbah fashion.

Untuk urusan kepraktisan, secondhand lebih cocok kalau kamu mau beli barang spesifik dengan kondisi tertentu. Sementara thrift lebih cocok untuk kamu yang open-minded dan siap menemukan kejutan-kejutan di setiap rak.

Yang jelas, baik secondhand maupun thrift sama-sama punya nilai plus dalam hal keberlanjutan. Membeli barang bekas berarti kamu sudah berkontribusi pada gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi fast fashion. Plus, kamu bisa tetap tampil stylish tanpa bikin kantong bolong.

Secondhand dan thrift shop sama-sama menawarkan alternatif belanja yang hemat, unik, dan berkelanjutan. Yang penting, tetap jadi pembeli yang cermat. Periksa kondisi barang, cek reputasi penjual, dan belanjalah sesuai kebutuhan. Entah kamu tim secondhand atau tim thrift, yang paling penting adalah bijak dalam memilih dan tetap menikmati prosesnya.

Bagikan Berita